Aku selalu berpikir merawat kolam itu ribet. Drama filter, kimia yang berbahaya, dan alat yang ribet. Dulu sih benar, karena aku memang cuek. Tapi setelah beberapa musim, pengalaman mengajari: dengan peralatan sederhana dan rutinitas yang konsisten, air bisa tetap jernih tanpa stres. Ini cerita musim demi musim dari kolam kecil di halaman rumahku—bukan panduan ilmiah, cuma obrolan jujur dari seseorang yang juga belajar sambil jalan.
Pertama kali aku buka kolam setelah musim hujan, rasanya seperti membuka kotak yang lama tidak disentuh. Ada potongan daun, lumut, dan bau khas yang agak menyengat kalau dibiarkan. Langkah pertamaku sederhana: angkat daun besar dengan jaring skimmer. Jaring itu murah tapi penting. Kau tahu, ada kepuasan sendiri ketika melihat air mulai terang setelah beberapa menit kerja.
Setelah daun pergi, aku periksa pH dengan strip tes. Ini hal kecil tapi krusial. pH idealnya sekitar 7,2–7,6. Kalau melebar, klorin tidak bekerja optimal. Aku pernah berpikir “biar saja,” hasilnya air jadi hijau. Jadi pelan-pelan aku belajar menghormati angka-angka itu. Kalau pH rendah, tambahkan baking soda; kalau terlalu tinggi, sedikit asam muriatik (hati-hati, baca petunjuk!). Oh ya, pernah aku membeli beberapa peralatan dasar online, termasuk tester dan beberapa aksesori di poolcleanersexpress, dan itu membantu mempercepat proses.
Mingguanku tidak mewah: 20–30 menit tiap akhir pekan. Pertama, bersihkan permukaan air dengan skimmer. Kedua, sikat dinding dan lantai kolam dengan sikat kolam—jangan lupa sudut-sudutnya. Terkadang ada bintik hijau keras kepala; itu butuh gosok lebih keras atau algaecide ringan. Ketiga, periksa dan bersihkan keranjang skimmer dan pre-filter pump. Serius, itu sering terlupakan tapi kotoran di situ bisa bikin sirkulasi macet.
Aku juga rutin mengecek tekanan pada filter. Kalau indikatornya tinggi, waktunya bersihkan cartridge atau backwash pada filter pasir. Vacuum manual kadang kubawa kalau ada banyak kotoran di dasar. Vacuum murah itu membantu banget—enggak perlu yang otomatis kalau kolam tidak besar. Menurutku, konsistensi lebih penting daripada alat mahal. Lebih baik vacuum biasa setiap minggu daripada robot mahal sekali sebulan.
Menutup kolam sebelum musim hujan atau dingin punya triknya sendiri. Aku kerap menurunkan level air sedikit, memberi perlakuan shock clorination untuk membunuh bakteri, lalu menambahkan algaecide sebagai pencegah. Tutup kolam dengan bahan cover yang rapat juga penting—itu mencegah daun, serangga, dan sinar matahari langsung yang bisa memicu ganggang.
Beberapa tahun lalu aku malas menutup. Hasilnya? Sampai musim depan harus kerja dua kali lebih keras. Jadi sekarang aku telaten menutup dengan benar. Dan ketika cuaca mulai hangat kembali, kebangkitan kolam jadi lebih cepat dan lebih bersahabat. Catatan kecil: simpan peralatan di kotak kering supaya tidak berkarat. Nggak enak kalau alat yang akan dipakai malah rusak saat dibutuhkan.
Ada beberapa hal kecil yang aku anggap berharga: satu set tester pH dan klorin, sikat dinding, jaring skimmer, vacuum manual, dan sarung tangan karet. Itu saja. Tak kalah penting: jadwal. Tandai di kalender, dan lakukan. Kalau ada waktu lebih, culik 10 menit untuk cek filter. Kalau ada tetangga yang suka berenang, ajak mereka bergiliran membersihkan—kerja ringan terasa menyenangkan kalau ramai-ramai.
Oh, dan jangan segan baca panduan atau tanya yang lebih berpengalaman. Setiap kolam berbeda sedikit, tergantung cuaca, pohon di sekitar, dan seberapa sering dipakai. Pendapat pribadi? Jaga kebersihan itu bukan supaya pamer, tapi supaya menikmati kolam tanpa drama. Air jernih membuat semua momen di halaman terasa lebih nikmat—kopi pagi, ngobrol sore, atau pesta kecil di akhir pekan.
Akhir kata, merawat kolam itu kayak merawat tanaman hias: butuh perhatian rutin, alat sederhana, dan sedikit cinta. Kalau aku bisa belajar dari nol, kamu juga pasti bisa. Kalau butuh daftar alat dasar atau cerita kegagalan lucu yang pernah aku alami, bilang saja—suka cerita ini malah membuka banyak memori konyol.
Ada sesuatu yang menenangkan tentang duduk di tepi kolam saat daun mulai berubah warna atau…
Musim Berenang: Menjaga Kebersihan Air, Merawat Peralatan Kolam Aduh, tiap kali musim panas datang rasanya…
Musim Kolam: Tips Ringan Menjaga Air, Peralatan, dan Jadwal Perawatan Aku ingat pertama kali punya…
Hiburan digital sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dari streaming film, mendengarkan musik,…
Curhat Musim Kolam: Menjaga Air Jernih dan Merawat Peralatan Aku selalu menantikan musim kolam: bunyi…
Kenapa Kebersihan Air Itu Penting? Musim berenang selalu membawa kegembiraan. Tapi sebelum melompat, ada satu…