Musim Berenang: Menjaga Kebersihan Air, Merawat Peralatan Kolam
Aduh, tiap kali musim panas datang rasanya jantung ikut berdebar — bukan karena takut kepanasan, tapi karena waktunya buka kolam! Aku masih ingat pagi pertama buka tutup kolam tahun lalu: suara pompa yang berderak, bau klorin yang khas, dan anak-anak yang sudah nggak sabar teriak “Berenang!” sebelum sarapan. Di balik riuh itu ada kebahagiaan sederhana: air yang jernih bikin suasana halaman jadi oase kecil. Tapi, menjaga kebersihan air dan merawat peralatan kolam itu butuh usaha. Curhat sedikit, ini beberapa hal yang aku pelajari dan selalu aku lakukan tiap musim.
Mengapa Kebersihan Air Itu Penting?
Kebersihan air bukan soal penampilan semata — ini soal kesehatan. Air yang keruh atau bau bisa jadi tanda pH yang tidak seimbang, kadar klorin yang kurang, atau pertumbuhan alga. Aku sempat malas test air pas tahun pertama punya kolam dan hasilnya: mata merah, kulit gatal, dan momen canggung ketika tamu menolak turun karena airnya kelihatan “berumur”. Sejak itu aku nggak pernah lupa testing mingguan.
Ada beberapa parameter yang kudu dipantau: pH (idealnya 7.2–7.8), alkalinitas, dan level klorin. Gunakan kit test yang mudah dipakai — cukup beberapa tetes dan warna yang muncul langsung memberi tahu. Jangan lupa juga cek kandungan kalsium supaya permukaan kolam nggak cepat keropos. Selain itu, rutin membersihkan permukaan dengan jaring untuk menyingkirkan daun dan serangga, supaya filter nggak kebanjiran kerjaan sampah organik yang akhirnya bikin air keruh.
Perawatan Peralatan: Pompa, Filter, dan Vacuum
Peralatan kolam itu seperti jantung dan paru-paru rumah di halaman belakang. Pompa dan filter yang terawat bekerja efisien, mengurangi biaya listrik, dan memperpanjang umur peralatan. Musim buka kolam berarti waktunya cek seal, selang, dan kabel listrik — sekali salah sambung bisa bikin pagi yang seharusnya tenang berubah jadi drama servis listrik. Aku pernah panik waktu pompa berbunyi “ngik-ngik” lalu mati — ternyata cuma ada ranting kecil yang nyangkut. Lega banget pas tahu bukan masalah besar, cuma bersihin.
Filter perlu dibersihkan sesuai jenisnya: untuk sand filter lakukan backwash, untuk cartridge filter keluarkan dan bilas cartridge, dan untuk DE filter ikuti instruksi produsen. Vacuum juga penting; kalau malas, pasir dan kotoran menumpuk di dasar dan bakteri senang tinggal. Kalau butuh suku cadang atau alat pembersih cepat, aku pernah order online dan lumayan terbantu oleh pilihan lengkapnya, misalnya di poolcleanersexpress. Satu catatan lucu: si kucing sering duduk di tepi kolam dan menatap vacuum seperti menunggu pertunjukan sirkus—dia ekspresinya serius banget, bikin aku ngakak tiap kali membersihkan.
Checklist Musiman: Apa yang Harus Dilakukan?
Biar nggak kewalahan, aku selalu buat checklist musiman. Ini yang biasanya aku pakai ketika membuka kolam di awal musim:
– Bersihkan permukaan dan dasar kolam dengan jaring serta vacuum.
– Nyalakan sistem sirkulasi dan cek pompa serta filter.
– Test air (pH, klorin, alkalinitas) dan sesuaikan perlahan-lahan.
– Lakukan shock treatment jika air terlihat keruh atau ada bau.
– Periksa kondisi liner, tangga, dan aksesori lain untuk retak atau korosi.
Menutup kolam di akhir musim juga butuh perhatian: kurangi level air sedikit, tambahkan penutup yang baik, keluarkan peralatan yang bisa beku, dan pastikan ada perlindungan dari daun jatuh. Pernah satu kali aku males nutup karena cuek, dan musim dingin membuat daun menumpuk sampai penutupnya jadi “kue” berwarna coklat — lesson learned!
Perlu Profesional atau Bisa DIY?
Aku tipe yang suka coba-coba DIY dulu — membersihkan filter, menyesuaikan pH, mengganti gasket kecil. Rasanya puas kalau berhasil, apalagi sambil ngopi pagi dengar bunyi air. Tapi ada batasnya: kalau masalah listrik, kerusakan pada motor pompa, atau gangguan besar pada sistem pemanas, mending panggil profesional. Biaya servis memang kadang bikin kerut dahi, tapi dibandingkan biaya perbaikan besar atau risiko cedera, itu investasi yang masuk akal.
Intinya, nikmati musim berenang tapi jangan malas merawat. Sedikit usaha rutin membuat kolam awet, air jernih, dan momen bermain di air tetap jadi kenangan manis — bukan pengalaman penuh sakit mata atau drama perbaikan. Kalau kamu punya trik lucu atau kebiasaan aneh saat merawat kolam, bilang dong — lagi ngumpulin cerita bikin daftar cek tahunan yang lebih manusiawi (dan lucu) daripada panduan teknis yang kaku itu.