Perawatan Kolam Renang: Jangan Sampai Salah Langkah
Memiliki kolam renang pribadi memang menyenangkan. Tapi merawatnya bisa jadi tantangan tersendiri. Banyak orang berpikir cukup dengan menyedot kotoran dan menambahkan klorin, padahal perawatan kolam renang perlu strategi yang tepat.
Faktanya, ada banyak kesalahan perawatan kolam renang yang sering dilakukan tanpa sadar—mulai dari jadwal pembersihan yang tidak konsisten, penggunaan bahan kimia berlebihan, hingga lupa merawat peralatan pendukung.
Artikel ini akan membahas 7 kesalahan umum dalam perawatan kolam dan bagaimana cara menghindarinya. Solusi ini penting agar air tetap jernih, sehat, dan kolammu bertahan lebih lama tanpa perbaikan besar.
1. Tidak Menjaga Keseimbangan Kimia Air
Salah satu kesalahan terbesar adalah mengabaikan tes dan penyesuaian pH air. Banyak pemilik kolam hanya menambahkan klorin tanpa memperhatikan tingkat keasaman (pH), alkalinitas, dan kadar stabilizer seperti CYA (Cyanuric Acid).
Air yang terlalu asam bisa merusak permukaan kolam dan menyengat kulit, sementara air terlalu basa bisa membuat klorin tidak efektif.
✅ Solusi:
Gunakan test kit atau strip setidaknya 2x seminggu. Idealnya, pH air berkisar antara 7,2–7,6. Sesuaikan dengan produk penyeimbang pH yang sesuai anjuran.
2. Menunda Pembersihan Filter
Filter kolam bekerja seperti paru-paru. Jika filter kotor atau tersumbat, sirkulasi air terganggu, dan kolam bisa cepat keruh. Banyak orang menunggu sampai filter “kelihatan kotor” baru membersihkannya.
Padahal, filter yang terlihat bersih belum tentu bebas dari kotoran mikroskopis.
✅ Solusi:
Bersihkan filter sesuai jenisnya:
- Filter pasir: backwash setiap 1–2 minggu
- Filter kartrid: bilas setiap minggu, ganti setiap 6–12 bulan
- DE filter: backwash dan tambah DE powder setelah setiap pembersihan
3. Mengabaikan Sirkulasi Air
Air kolam yang tidak bersirkulasi dengan baik akan menciptakan “zona mati” di mana alga tumbuh cepat. Ini sering terjadi jika pompa hanya dinyalakan sebentar atau tidak diatur dengan benar.
✅ Solusi:
Nyalakan pompa setidaknya 8 jam sehari (bisa dibagi dua sesi). Perhatikan letak inlet dan outlet agar air mengalir merata. Gunakan timer otomatis jika perlu.
4. Menuangkan Bahan Kimia Langsung ke Air
Mencampur bahan kimia langsung ke air tanpa melarutkannya terlebih dulu bisa menyebabkan noda pada lantai atau dinding kolam. Beberapa bahan bisa menggumpal dan tidak menyebar merata, bahkan merusak lapisan kolam.
✅ Solusi:
Larutkan bahan kimia seperti klorin granular dalam ember sebelum dituangkan ke kolam. Untuk produk cair, tuang perlahan di dekat inlet agar langsung tersirkulasi.
5. Mengandalkan Klorin Saja
Klorin memang penting, tapi bukan satu-satunya solusi. Banyak pemilik kolam menganggap klorin bisa membunuh segalanya—padahal tidak cukup tanpa dukungan lain seperti shock treatment, pembersihan fisik, dan penyeimbang pH.
✅ Solusi:
Lakukan shock treatment mingguan, gunakan algaecide bila perlu, dan jaga parameter air agar klorin bisa bekerja maksimal.
6. Tidak Membersihkan Permukaan dan Dinding Kolam
Kotoran, daun, dan minyak dari kulit manusia sering menempel di permukaan dan dinding kolam. Jika tidak dibersihkan, bisa jadi tempat berkembang biaknya bakteri dan alga.
✅ Solusi:
Gunakan skimmer net setiap hari untuk mengambil kotoran mengambang. Sikat dinding dan lantai kolam minimal seminggu sekali, terutama di sudut atau tangga.
7. Lupa Merawat Peralatan Kolam
Pompa, selang, robot pembersih, hingga skimmer perlu dirawat agar tidak cepat rusak. Banyak yang hanya fokus pada air, padahal peralatan inilah yang menopang semua sistem.
✅ Solusi:
- Bersihkan dan cek pompa setiap bulan
- Simpan selang dan alat pembersih di tempat teduh
- Ganti seal atau o-ring secara berkala
Jika dibiarkan, kerusakan kecil bisa berkembang jadi perbaikan besar dengan biaya mahal.
Bonus: Jangan Panik saat Air Keruh!
Air kolam bisa keruh meskipun kamu rajin merawat. Bisa karena hujan asam, perubahan suhu, atau banyak tamu berenang. Jangan panik. Langkah yang tepat:
- Cek pH dan klorin
- Lakukan shock treatment
- Tingkatkan durasi filtrasi
- Tambahkan clarifier jika perlu
Kesabaran dan konsistensi akan mengembalikan kejernihan air dalam waktu singkat.
Penutup: Perawatan Kolam Butuh Pengetahuan, Bukan Cuma Alat
Merawat kolam renang tidak harus rumit, asal kamu tahu apa yang perlu dilakukan dan apa yang sebaiknya dihindari. Dengan menghindari kesalahan umum seperti di atas, kamu bisa menjaga kolam tetap bersih, aman, dan tahan lama tanpa drama.
Kalau kamu butuh panduan praktis lain seputar kolam renang—baik untuk pemula maupun pengguna berpengalaman—kunjungi poolcleanersexpress. Dari tips teknis, alat terbaik, hingga strategi hemat waktu, semuanya tersedia di sana.