Curhat Musim Kolam: Menjaga Air Jernih dan Merawat Peralatan
Aku selalu menantikan musim kolam: bunyi air, anak-anak berteriak, dan sore yang panjang. Tapi kebahagiaan itu kadang cepat diuji oleh air yang mendadak keruh atau pompa yang rewel. Dari pengalaman beberapa musim terakhir, aku belajar bahwa menjaga kolam itu bukan sekadar menuang kaporit dan menunggu ajaib bekerja. Perlu perhatian rutin, telaten, dan sedikit strategi musim demi musim.
Mengapa air kolam bisa keruh padahal baru disaring kemarin?
Pernah suatu minggu aku kaget melihat air berubah jadi hijau. Padahal sehari sebelumnya masih jernih. Ternyata penyebabnya bisa beragam: daun yang terurai, cuaca ekstrem, pH yang meleset, atau filter yang sudah mampet dan tidak bekerja maksimal. Kadang juga karena orang mandi dengan lotion atau tabir surya sehingga membentuk lapisan film di permukaan. Intinya, ada faktor biologis dan mekanis yang bekerja bersamaan.
Sejak saat itu aku tidak menunggu sampai terlihat jelas kotor. Sekali seminggu aku cek pH, klorin bebas, dan alkalinitas. Kalau pH naik di atas 7.6 atau turun di bawah 7.2, klorin tidak bekerja optimal. Sederhana, tapi sering dilupakan. Test kit sederhana sangat membantu. Dan jika hujan lebat merusak keseimbangan, aku lakukan shock treatment pada malam hari agar aktifitas bakteri dan ganggang cepat dikendalikan.
Rutinitas mingguan yang menyelamatkan kolam saya
Aku membuat checklist mingguan. Hari Senin: buang daun dan sampah dengan jaring, bersihkan skimmer. Rabu: sikat dinding dan lane, fokus ke garis air yang suka penuh sisa minyak tubuh. Jumat: cek dan bersihkan pre-filter pompa, serta pastikan skimmer basket tidak penuh. Kadang aku tambahkan vacuum manual jika ada lumpur di dasar yang tidak terangkat oleh sirkulasi biasa.
Rutinitas ini membuat pekerjaan besar menjadi kecil. Daripada menunggu akhir pekan untuk “bersih-bersih total”, sedikit perawatan setiap hari mengurangi kemungkinan perlu tindakan drastis. Dan jujur, membersihkan sedikit tiap hari lebih menyenangkan daripada dipaksa menghabiskan setengah hari bersihin kolam yang ‘telantar’.
Perawatan peralatan: pompa, filter, dan bagian yang sering diabaikan
Peralatan kolam itu jantungnya. Pompa yang bunyi aneh biasanya sinyal bearing aus atau ada benda yang menghambat impeller. Filter pasir perlu backwash rutin; kalau cartridge, jangan ragu membersihkan dengan selang atau merendam di larutan pembersih khusus. Dan kalau memakai sand filter, perhatikan tekanan gauge — naiknya tekanan berarti perlu dibersihkan.
Suatu musim aku menunda mengganti seal kecil di pompa karena terasa masih oke. Hasilnya, ada kebocoran kecil yang membuat lantai ruang mesin lembap dan akhirnya merusak kabel. Sejak itu aku belajar mengganti part kecil saat ada tanda keausan. Untuk suku cadang dan aksesori, aku kadang pesan online; salah satu yang sering aku kunjungi untuk cek harga adalah poolcleanersexpress, karena stoknya lengkap dan pengiriman cepat.
Apa yang harus dilakukan saat musim berganti? Tips akhir musim dan penyimpanan
Mungkin bagian ini yang paling penting tapi sering sekali dilewatkan: winterizing atau persiapan akhir musim. Walau kita tidak selalu mengalami musim dingin ekstrem di kota, menutup kolam dengan cover yang rapat mengurangi masuknya kotoran. Kosongkan pipa sesuai manual, cabut peralatan listrik dan simpan di tempat kering, dan jangan lupa keringkan pompa sebelum disimpan.
Untuk cover, bersihkan dulu dari daun dan lumut sebelum menutup. Kalau menutup kolam terlalu kotor, nanti justru jadi tempat berkembang biak alga. Simpan bahan kimia di tempat sejuk dan jauh dari sinar matahari langsung. Catatan lain: dokumentasikan tanggal pengecekan dan penggantian filter. Ke depannya itu membantu ketika kita menilai umur peralatan.
Akhir kata, merawat kolam itu soal konsistensi. Bisa jadi melelahkan kadang, tapi melihat air jernih dan anak-anak bermain membuat semua usaha terasa sepadan. Kalau kamu baru mulai, jangan takut bertanya ke komunitas atau teknisi. Dan kalau mau, mulailah dengan rutinitas mingguan sederhana—nanti kamu bakal kaget betapa besar bedanya.